Dolar Naik Lagi Terhadap Rupiah, Tembus Rp. 13.195/1$

Pergerakan rupiah terhadap dolar hari ini
Pergerakan rupiah terhadap dolar hari ini
Dolar Naik Lagi Terhadap Rupiah, Tembus Rp. 13.195/1$ : Walau dolar Amerika Serikat (AS) perlahan-lahan mulai 'menjinak', namun posisinya masih tetap kerasan di kisaran Rp 13. 000.

Mengutip data Reuters, pada hari ini dolar AS diperdagangkan di Rp 13. 195. Posisi dolar AS terkuat yaitu Rp 13. 195

Keadaan nilai kurs rupiah pada dolar AS sekarang ini dinilai Gubernur Bank Indonesia (BI) tak perlu di kuatirkan terlalu berlebih. Menurut dia, janganlah bikin keadaan jadi cemas.

 " Tidak butuh anda cemas perihal rupiah. Bila kita lihat rupiah saat ini ada depresiasi 6% itu bila dibanding th. kemarin cuma 1, 8%. Mohon kita janganlah bikin keadaan jadi cemas, " ucap Agus selesai rapat koordinasi di kantor Kementerian Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Agus menuturkan, pelemahan rupiah yang berlangsung sekarang ini juga diikuti mata uang negara yang lain. Perekonomian AS sekarang ini memanglah tengah lebih baik yang bikin mata uangnya selalu perkasa.

Agus mencontohkan, depresiasi rupiah di periode Desember 2014 sampai Maret 2015 cuma sebesar 6%. Sesaat selama 2014 depresiasinya cuma 1, 8%.

 " Itu kan benar ada depresiasi lebih kurang 6% namun yang kita harus tahu bahwa di 2014 selama th. 1, 8% jadi bila umpamanya kita saksikan konteks seperti itu rupiah tidak terlampau mencemaskan, mengapa? Lantaran memanglah saat ini ada kecenderungan dunia dimana dolar AS itu menguat pada semua mata uang dunia, rupiah tertekan, " tutur dia

Juga sebagai perbandingan dengan negara berkembang didunia, Agus mengatakan, Indonesia masih lebih baik.

Brasil umpamanya, di 2014 itu depresiasinya meraih 12, 5%, sementara year to date di th. 2015 meraih 17%.

Turki juga senantiasa dibanding dengan Indonesia, Turki selama 2014 depresiasi 8%, periode Desember-Maret 2015 meraih 12%.

Sesaat Malaysia di th. kemarin depresiasinya meraih 6%, dengan cara year to date di 2015 juga meraih seputar 6%.

 " Jadi bila dibanding, Indonesia itu tidak terlampau jelek, " tuturnya.

Lebih jauh Agus menuturkan, dengan cara umum ada penguatan dari dolar AS, ada kecenderungan bahwa Fed fund rate bakal dinaikkan, yang diprediksikan bakal dinaikkan di Juni-Juli 2015. Bunga yang semula 0, 25% bakal dinaikkan jadi pada 0, 5-1%, namun di 2016 bakal naik lagi hingga 2, 5%.

 " Jadi kita harus menyiapkan keadaan itu, " ucap dia

Bila rupiah dengan cara umum, lanjut Agus, kebijakan BI arahnya yaitu bakal konsentrasi pada melindungi stabilisasi ekonomi makro ekonomi serta posisi dengan cara moneter.

 " Dapat disebutkan terus dapat ketat, kita mau memberikan keyakinan bahwa inflasi 2015-2016 seperti kita targetkan 4% plus minus 1%. 4% bakal kita raih di 2015 bahkan juga tambah baik, " sebutnya.

BI juga mempunyai kebijakan untuk mengarahkan transaksi jalan ke defisit yang lebih sehat yaitu di minus 2, 5-3%.

Arah kebijakan lain yaitu untuk melindungi kestabilan keuangan dengan melindungi cadangan devisa terus sehat.

 " Kita akan mendorong usaha pengelolaan Utang Luar Negeri (ULN) yang sehat, kita telah mengeluarkan ketentuan serta kita aplikasikan supaya dikelola dengan hati-hati, " tutur Agus.

Diluar itu, BI juga mendorong usaha pendalaman pasar uang yang dibarengi dengan aktivitas pendalaman pasar uang, sarana lindung nilai.

 " Perusahaan-perusahaan bakal membenahi supaya tak ada resiko utang, likuiditas, credit terlalu berlebih. Pasti BI mendorong perbankan menyiapkan fasilitas-fasilitas lindung nilai. BI juga mendorong agar selalu berlangsung transaksi rupiah didalam negeri. Itu arah kebijakan BI ke depan, kami bekerjasama dengan pemerintah, " ujarnya.